Awesome Image

Karir! Pilihanku atau Pilihan Orang Tuaku?

SEKOLAH PROGRESIF - Karir bagi siswa  merupakan sesuatu yang menjadi dilema. Bagaimana tidak mereka harus menentukan pilihan antara bekerja atau melanjutkan Pendidikan yang lebih tinggi. Jangankan menentukan pilihan, bagi beberapa siswa masih belum mengetahui bakat dan minat mereka yang sebenarnya bisa diketahui dari kegiatan atau sesuatu yang mereka senangi, kemampuan yang dimiliki, dan karakteristik kepribadian yang dimiliki siswa. Dalam hal ini juga bisa dilakukan tes psikologi sebagai penunjang. Sedari dini pengenalan tentang layanan karir harusnya sudah mereka dapatkan sedini mungkin. Mulai dari TK dan SD mereka sudah mempelajari bermacam-macam jenis profesi, ditingkat SMP mereka sudah lebih mendalam mempelajari cita-cita dan keinginannya dengan memilih SMA/SMK dengan jurusan yang sesuai kemampuan mereka, sedangkan di SMA inilah menjadi puncak pemilihan yang menentukan kesuksesan diri siswa tersebut.

Banyak problema yang muncul ketika siswa sudah dipuncak kelas XII. Salah satunya menyamakan prinsip antara si anak dan orang tua. Seiring berjalannya waktu, sebelum dan saat di bangku kelas XII siswa telah memperoleh bimbingan karir dari guru BK. Umumnya guru BK akan memberikan angket penelusuran karir, studi lanjut dan jika memungkin tes psikologi juga bisa dilaksanakan untuk memetakan arah karir siswa. Selain itu, guru Bk akan memberikan gambaran dunia kerja dan perguruan tinggi. Bimbingan karir di sekolah sangatlah penting untuk membantu siswa merencanakan karir sejak awal. Dukungan dari orang tua pun dibutuhkan dalam hal ini, agar keputusan yang akan diambil oleh siswa dalam perencanaan karir bisa diambil dengan kepercayaan diri. Diskusi dalam keluarga juga sangatlah penting karena pada umumnya beberapa keinginan anak terkadang tidak sama dengan keinginan orang tua. Ketika kebimbangan terjadi pada siswa, hal ini bisa berakibat pada tingkat kematangan perkembangan kepribadian.

            Fase remaja ini sangat penting untuk menciptakan suasana hati yang baik bagi siswa itu sendiri. Pemahaman masa remaja ini memang sulit, tapi harus diketahui oleh remaja itu sendiri dan orang tua. Menurut Sidik Jatmika (2010), remaja mempunyai beberapa prilaku khusus diantaranya:

1.      Remaja mulai menyampaikan kebebasan dan haknya unyuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Tidak terhindarkan, ini menciptkan ketegangan dan perselisihan, dan bias menjauhkan remaja dari keluarganya

2.      Remaja lebih mudah dipengaruhi oleh teman-temannya daripada ketika mereka masih kanak-kanak. Ini berarti bahwa pengaruh orang tua semakin lemah. Anak remaja berperilaku dan mempunyai kesenangan yang berbeda bahkan bertentangan dengan perilaku dan kesenangan keluarga. Contoh-contoh yang umum adalah dalam hal mode pakaian, potongan rambut, kesenangan musik yang kesemuanya harus mutakhir.

3.      Remaja mengalami perubahan fisik yang uar biasa, baik pertumbuhannya maupun seksualitasnya. Perasaan seksual yang menakutkan, membingungkan dan menjadi sumber perasaan salah dan frustasi

4.      Remaja sering menjadi terlalu percaya diri (over confidence) dan ini bersama-sama dengan emosinya yang biasanya meningkat, mengakibatkan sulit menerima nasihat dan pengarahan orang tua.

Di masa remaja yang penuh tantangan dan permasalahan yang tidak dapat dihindari behubungan dengan karir. Hal ini memang konsekuensi logis dari perkembangan remaja, karena ini adalah tututan. Dalam pernyataan Havighust (Hurlock, 1980)yang mengidentifikasi tugas-tugas perkembangan remaja yaitu: (1) Mencapai hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya baik laki-laki maupun perempuan, (2) Mencapai peranan sosial laki-laki dan perempuan, (3) Menerima keadaan fisik diri dan menggunakannya secara efektif, dan (4) Mencapai kemandirian emosional. Pada upaya untuk mencapai peranan sosial laki-laki dan perempuan tersebut terkandung upaya pencapaian karir.

            Perkembangan berpikir pada remaja yakni dapat memikirkan berbagai hal di masa depan dan bagaimana pengembangan diri bisa tersalurkan demi mencapai sesuatu yang diinginkan. Maka dari itu siswa harus menyiapkan karir yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan yang dimiliki.


Baca Juga : Wujud Asli Pelangi


            Untuk memenuhi kebutuhan karir siswa, perlu dilakukan pembaharuan layanan bimbingan dan konseling yaitu; perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hal ini memerlukan bekal teori semata tapi kemampuan praktik harus di persiapkan. Poin-poin penting dalam merencanakan karir yakni:

1.      Menyadarkan diri sendiri terhadap peluang, kendala, pilihan dan konsekuensi yang akan dihadapi

2.      Mengidentifikasi tujuan-tujuan hidup terutama yang berkaitan dengan karir

3.      Penyusunan program Pendidikan, keterampilan dan pengalaman-pengalaman yang bersifat pengembangan dalam meraih tujuan karir

Proses menuju pemilihan karir yang sukses siswa tidak akan berjalan optimal ketika memilih jenis karir yang tidak disukai. Contohnya, ketika anak melanjutkan kuliah di perguruan tinggi dan jurusan yang tidak disenangi maka tak jarang sang anak mengalami drop out karena semangat belajarnya turun di tengah jalan.

Begitu halnya orang tua yang memilihkan jalan hidup anaknya tanpa melihat kondisi kemampuan sang anak. Orang tua menaruh harapan yang sangat dalam untuk menjadikan anaknya menjadi dokter karena mungkin dulunya orang tua mempunyai cita-cita yang belum tercapai maka anaknya yang disuruh. Dengan dalih anak bisa sukses dan secara ekonomi bisa mapan. Ada juga yang orang tuanya berlatar belakang hukum, maka anaknya harus melanjutkan kuliah di jurusan hukum dan harus jadi pengacara. Dan beberapa anak ada yang menentang keinginan orang tua. Hal ini yang menjadi kendala dan adu pendapat karena bertolak belakang.

Apa yang dirasakan anak seketika diberikan tawaran yang tidak sesuai dengan keinginannya, akan merubah menjadi pribadi yang otoriter di masa depannya. Adanya pengalaman yang kurang baik yang dialami anak akan berdampak pada psikologisnya. Perlu dipahami, anak adalah seseorang yang mempunyai hati, kepribadian, akal, pikiran untuk mengutarakan apa yang dia inginkan sesuai dengan caranya. Sikap membanding-bandingkan dengan orang lain membuat anak menjadi kurang percaya diri. Di zaman sekarang teknologi juga semakin canggih dan kesempatan di luar sana akan semakin banyak untuk melakukan banyak hal.

Orang tua bertugas untuk mendengarkan dan mengarahkan keinginan dan cita-cita anak. Memberikan gambaran dan mempertimbangkan segala keputusan yang akan diambil adalah Langkah tepat. Dengan begitu anak menjadi lebih terbuka dan bebas untuk mengutarakan keinginnanya. Orang tua bisa merancang dan memperkirakan keadaan empat sampai lima tahun setelah anak menyelesaikan Pendidikan pekerjaan atau usaha apa yang bisa menunjang karir anak. Dan ini semua tidak luput dari informasi terupdate dari sumber atau ahlinya agar bisa melihat realita terkini. Jangan sekali-kali menyalahkan diri sendiri karena ketika anak menjadi sukses orang tua juga akan sukses dan bahagia.


Baca Juga : Mengenal Perbedaan AKM dan UN


Sebagai anak tentunya harus bisa menurunkan ego dengan tidak mempertahankan keinginnya sendiri. Yakinlah orang tua akan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap anaknya. Orang tua memang hidup pada zamannya yang tidak seperti sekarang. Tugas anak harus bisa berempati, merasakan dan berpikir. Berdiskulsilah dengan tenang dan tidak meninggikan suara agar orang tua memahami. Ingatlah kesuksesan kamu tidak bertahan lama tanpa izin dari kedua orang tua. Wawasan dan informasi terbaru bisa disampaikan kepada orang tua tentang misalnya gambaran jurusan di perguruan tinggi, prospek kerja, keahlian bidang tertentu, profesi dan lain-lain.