Awesome Image

Mengenal Perbedaan AKM dan UN

Pendidikan abad 21 harus dapat membekali siswa dengan keterampilan-keterampilan kecakapan hidup, seperti keterampilan menggunakan dan memanfaatkan media informasi (terutama dalam bentuk teknologi), serta keterampilan bekerja. Salah satu cara membentuk keterampilan kecakapan hidup tersebut adalah melalui kemampuan literasi.

 

AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) merupakan penilaian yang dirancang oleh Menteri Pendidikan kita periode 2020-2024 “Bapak Nadiem Makarim” bersama tim untuk mengukur kemampuan literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) sebagai ganti dari Ujian Nasional (UN) yang telah diterapkan bertahun-tahun lamanya dalam memetakan dan mengevaluasi mutu sistem pendidikan di Indonesia. 

 

Kompetensi yang dinilai dalam AKM antara lain keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi siswa secara mendalam, bukan hanya sekedar mampu menyelesaikan soal.

 

Beberapa perbedaan antara AKM dan UN adalah sebagai berikut:


1.    Pada UN targetnya merupakan siswa pada tingkat akhir yakni siswa kelas VI, IX, dan XII. Sedangkan pada AKM targetnya merupakan siswa kelas V, VIII, dan XI. 


2.    Pada UN, bentuk soalnya hanya pilihan ganda. Namun pada AKM bentuk soal sangat bervariatif, yakni bentuk pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat dan uraian. Pilihan ganda merupakan bentuk soal dimana siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu soal. Pilihan Ganda Kompleks merupakan bentuk soal dimana siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu soal. Menjodohkan merupakan bentuk soal dimana siswa menjawab dengan cara menarik garis dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya. Isian singkat merupakan bentuk soal dimana siswa dapat menjawab berupa bilangan atau kata untuk menyebutkan nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya. Sedangkan uraian merupakan bentuk soal dimana  siswa menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya.


3.    Banayak soal  yang harus dikerjakan siswa kelas VIII dalam AKM hanya 36 soal.  Berbeda dengan UN, dimana siswa harus mengerjakan 40 soal untuk MIPA serta 50 soal untuk Bahasa.


4.    Teks AKM terdiri atas teks informasi dan teks fiksi. Teks AKM disajikan lebih utuh dengan gambar ilustrasi yang kuat sehingga pesan yang disampaikan lebih komprehensif. Sedangkan teks yang disajikan dalam UN lebih pendek dan tidak menggali pemahaman membaca secara utuh. Pesan dan inspirasi yang disampaikan dalam teks juga kurang mendalam.

 

Demikianlah beberapa perbedaan antara AKM dan UN yang dapat saya sampaikan. Tentunya masih terdapat banyak perbedaan yang lainnya. Semoga menjadi artikel yang bermanfaat. Terima kasih.


Sumber artikel :

 

1.    AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran. 2020. PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2.    Asesmen Nasional : Lembar Tanya Jawab. 2020. PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN